Kamis, 10 Januari 2013

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film 'Cinta Tapi Beda' garapan Hanung Bramantyo dilaporkan ke SPK Polda Metro Jaya, Senin (7/1/2013).
Sang pelapor adalah Ikatan Pemuda-pemudi Minang Indonesia (IPPMI), dan Badan Koordinasi Kebudayaan dan Kemasyarakatan ala Minangkabau se-Jakarta dan sekitarnya.
Kuasa hukum IPPMI Zulhendri Hasan mengatakan, dalam film yang menceritakan kisah sepasang kekasih berbeda keyakinan, disinyalir akan menanamkan rasa kebencian terhadap Suku Minangkabau.
"Menurut kami dari komunitas Suku Minang, film ini bisa menanamkan rasa kebencian atau penghinaan terhadap etnis Minang," ucap Zulhendri.
Film yang dibintangi Agni Pratistha, lanjutnya, menceritakan sang pemeran utama sebagai wanita Suku Minang penganut Katolik.
Padahal, menurut Zulhendri, masyarakat Suku Minang mayoritas memeluk Islam. Yang beredar di masyarakat, tuturnya, bila menyebut kata 'Minang', pasti langsung identik dengan Suku Minangkabau, yang identik dengan Islam.
"Ini kan sudah menggambarkan sesuatu yang bertolak belakang," cetus Zulhendri.
Zulhendri juga mempermasalahkan dialog dalam film tersebut, di mana tokoh utama bernama Diana, mengatakan masakan kesukaannya ialah babi rica-rica. Zulhendri menilai, itu juga sesuatu yang bertolak belakang.
Zulhendri juga menuntut Lembaga Sensor Film (LSF) menghentikan penayangan film 'Cinta Tapi Beda', karena bertentangan dengan UU 33/2009 tentang Perfilman, khususnya pasal 2 dan 6 huruf C, D, E, dan F. (*)

0 comments:

Blog Archive

About Me

Foto Saya
annisa
hidup adalah satu mangkuk penuh buah cherry. ada yang manis,ada yang kecut, ada yang hampir busuk. maka kita akan selalu untung-untungan dalam mencomot buah cherry itu. kata orang di amerika sana
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Share

Share

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail