Sabtu, 09 Februari 2013


Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Izinkanku menulis lagi, merangkai kata demi
kata yang menjadikannya indah di sela-sela
nuansa dingin yang membuat tubuh tak ingin
beranjak walaupun waktu tak kenal henti
berputar. Langit mendung, titik-titik air
membasahi bumi tiada henti sejak pagi, ku
pandangi tetes demi tetesnya, seolah
mengitung namun tak dapat terprediksi
berapa jumlahnya. Izinkanku menulis lagi,
menulis apa yang ingin di utarakan maksud
hati. Bagai rintik hujan yang memberikan
manfaat, namun tak terhitung seberapa
faedah yang di dapat, bahkan membuat kita
lupa. Lupa akan nikmat-Nya. Terkadang jiwa
seolah berprasangka, mulut tak sadar sering
menghujat, tak terima hujan yang
dianugrahkan oleh-Nya membuat rasa syukur
itu berubah menjadi rasa benci. Sekarang
salah siapa ketika Sang Khaliq menurunkan
hujan yang tiada henti dan terkadang menjadi
malapetaka untuk diri sendiri. Salah siapa?
ketika titik-titiknya mulai turun ke bumi,
terkadang kita mengeluh seakan tak terima
atas anugrah gratis berlimpah yang diberikan-
Nya kepada kita. Kita tak bisa beginilah, tak
bisa begitulah, kita suka bermalas-malasan,
dan mempertanyakan 'mengapa hujan harus
turun disaat sekarang?'. Adakah terlontar 1
kata 'syukur' dari bibir kita yg telah
diciptakan-Nya begitu sempurna untuk kita?
Mengapa hanya kita gunakan untuk
mengeluh, mengeluh dan terus mengeluh?
Namun sadarkah kita ketika sekian lama air
yang penuh manfaat ciptaan-Nya itu tidak
kunjung pula turun ke bumi, baru kita sadari,
baru mulut kita mau terbuka, berbusa
memohon pinta agar diturunkan hujan untuk
kita. Ketika semua terasa kering dan gersang
baru kita mengingat akan anugrah-Nya. Inikah
yang kita katakan rasa syukur? Untung saja
Allah tak pernah dendam ataupun membenci
kita karena ulah kita yang sering lupa diri.
Semoga dengan curahan hati akan
kekecewaanku dengan ulah kita (manusia)
membuat kita dapat sedikit tergugah dan
merenung disela-sela hujan yang membasahi
bumi cinta kita. Menyadarkan bahwa disetiap
titiknya terdapat manfaat besar yang
menyadarkan kita akan kebesaran-Nya atas
segala sesuatu yang ada di Dunia dan seisinya.
Dan berdoalah dikala hujan turun dengan doa
yang di ajarkan oleh Rasulullah,
"Allohumma shoyyiban naafii-'an"
Artinya :
Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat
(untuk manusia, tanaman, dan binatang)
Sumber:
http://syarifahhanii.blogspot.com/2013/01/curahan-hati-di-kala-hujan.html?m=1

0 comments:

Blog Archive

About Me

Foto Saya
annisa
hidup adalah satu mangkuk penuh buah cherry. ada yang manis,ada yang kecut, ada yang hampir busuk. maka kita akan selalu untung-untungan dalam mencomot buah cherry itu. kata orang di amerika sana
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Share

Share

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail