Rabu, 20 November 2013
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal.
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto (1997 :105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah:
“ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”
Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut Binet dalam buku Winkel (1997:529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.
Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Goleman (2000 : 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.
Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2002). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa .
Hasil beberapa penelitian di University of Vermont mengenai analisis struktur neurologis otak manusia dan penelitian perilaku oleh LeDoux (1970) menunjukkan bahwa dalam peristiwa penting kehidupan seseorang, EQ selalu mendahului intelegensi rasional. EQ yang baik dapat menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar membangun kesuksesan karir, mengembangkan hubungan suami-istri yang harmonis dan dapat mengurangi agresivitas, khususnya dalam kalangan remaja
(Goleman, 2002 : 17).
Memang harus diakui bahwa mereka yang memiliki IQ rendah dan mengalami keterbelakangan mental akan mengalami kesulitan, bahkan mungkin tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang seharusnya sesuai dengan usia mereka. Namun fenomena yang ada menunjukan bahwa tidak sedikit orang dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah, dan ada banyak orang dengan IQ sedang yang dapat mengungguli prestasi belajar orang dengan IQ tinggi. Hal ini menunjukan bahwa IQ tidak selalu dapat memperkirakan prestasi belajar seseorang.
Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi baru terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ (Goleman, 2002:44).
Menurut Goleman (2002 : 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.
Menurut Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto (1997 :105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah:
“ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”
Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut Binet dalam buku Winkel (1997:529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.
Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Goleman (2000 : 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.
Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2002). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa .
Hasil beberapa penelitian di University of Vermont mengenai analisis struktur neurologis otak manusia dan penelitian perilaku oleh LeDoux (1970) menunjukkan bahwa dalam peristiwa penting kehidupan seseorang, EQ selalu mendahului intelegensi rasional. EQ yang baik dapat menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar membangun kesuksesan karir, mengembangkan hubungan suami-istri yang harmonis dan dapat mengurangi agresivitas, khususnya dalam kalangan remaja
(Goleman, 2002 : 17).
Memang harus diakui bahwa mereka yang memiliki IQ rendah dan mengalami keterbelakangan mental akan mengalami kesulitan, bahkan mungkin tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang seharusnya sesuai dengan usia mereka. Namun fenomena yang ada menunjukan bahwa tidak sedikit orang dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah, dan ada banyak orang dengan IQ sedang yang dapat mengungguli prestasi belajar orang dengan IQ tinggi. Hal ini menunjukan bahwa IQ tidak selalu dapat memperkirakan prestasi belajar seseorang.
Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi baru terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ (Goleman, 2002:44).
Menurut Goleman (2002 : 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.
Menurut Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
- 2014 (51)
-
2013
(619)
-
November(202)
- Believe
- Two voice one song
- Connected
- I Wish I Had Her Life Lyrics by Jennifer Waris and...
- To Be a Princess/ To Be a Popstar Lyrics by Jennif...
- Perfect Day Lyrics by Jennifer Waris and Tiffany G...
- Look How High We Can Fly Lyrics by Tiffany Giardina
- Here I Am (Tori Version) Lyrics by Jennifer Waris
- Princess & Popstar Finale Medley Lyrics by Jennif...
- Princesses Just Want to Have Fun Lyrics by Jennif...
- Wish Upon A Star Lyrics song performed by Barbie i...
- How Can I Refuse? Lyrics song performed by Barbie ...
- When We Have Love - Susan Roman Lyrics song perfor...
- Right Here In My Arms: Reunion - Melissa Lyons Lyr...
- Always More - Melissa Lyons Lyrics song performed ...
- The Rat Song - Scott Page-Pagter Lyrics song perfo...
- At The Ball - Susan Roman Lyrics song performed by...
- Right Here In My Arms: Greenhouse - Melissa Lyons ...
- Love Is For Peasants - Andrea Martin Lyrics song p...
- I Need To Know - Melissa Lyons Lyrics song perform...
- A Brand New Shore - Susan Roman Nothing beats a b...
- Right Here In My Arms - Melissa Lyons Lyrics Sun g...
- Here On My Island - Susan Roman Lyrics Ro:Here on ...
- song performed by Barbie in the album Barbie Sings...
- Barbie The Princess And The Pauper Written In Your...
- Barbie The Princess And The Pauper The Cat's Meow ...
- Barbie The Princess And The Pauper I'm On My Way L...
- Barbie The Princess And The Pauper Free Lyrics Oh,...
- Barbie The Princess And The Pauper I Am A Girl Lik...
- If You Love me For Me-Ost. Barbie Princess and the...
- Barbie The Princess And The Pauper Constant Consta...
- 50 Fakta Tentang Keistimewaan Indonesia Di Mata In...
- Mau tau kamu cenderung menggunakan otak kanan atau...
- Di Lepas Pantai Amerika Ada 140.000 Turbin Angin P...
- 5 FAKTA KESUKSESAN
- 5 FAKTA KESUKSESAN
- Bakteri Ini Bisa Menghasilkan Emas 24 Karat loh
- 10 Fakta Menarik Tentang NOKIA
- Cara Mengukur Jarak planet dan Diameter Planet
- Ahli Forensik: Vampir Adalah Salah Tafsir Fenomena...
- Plus Minus Facebook
- FACEBOOK, HALAL ATAU HARAM?
- Masalah Kecerdasan Emosional (EQ) Pada Siswa
- 4 TEKNIK MENGHAFAL SUPER CEPAT
- fungsi otak kanan dan kiri
- IQ EQ SQ ESQ
- 7 kebiasaan yang memperkaya hidup
- tiga pesan yang disampaikan oleh Baginda Rasululla...
- Hewan Baru
- 8 Cara Mengembangkan Otak Kanan
- Populasi singa Afrika Barat dilaporkan tinggal men...
- Ponsel Bisa Menyebabkan Jerawat
- 7 Kisah Teladan Yang Lucu dan Penuh Motivasi
- 5 Hewan Langka Yang Hampir Punah Di Dunia
- Hewan-hewan Terbesar di Muka Bumi
- Al Qur’an Berbicara Tentang Teori Big Bang
- Air jernih dan kotor sama-sama mengandung bakteri
- Hyena hewan paling pintar di dunia ?
- KOPASSUS Pasukan Elite Militer Indonesia Terhebat ...
- tahukah kamu penemu virus komputer pertama kali di...
- Besaran Turunan
- Sifat - Sifat gas mulia (GOL VIII A)
- Lirik Lagu Here I Am (Tori Version) Ost Barbie Pri...
- We’re Gonna Find It – OST Barbie The Castle Diamon...
- I Wish I Had Her Life Tori: Look at her in the spo...
- Lirik Lagu Fatin Shidqia Lubis – Dia Dia Dia Lirik...
- Lirik Percayalah Seandainya dapatku melukiskan isi...
- Lirik Lagu Take My Heart – Soko You can take my he...
- LIRIK LAGU Raisa - Melangkah Dahulu ku bermimpi Ki...
- Tanda tanya
- Question?
- boice di 21.16 lirik lagu jung yong hwa - you’ve ...
- at 12:28 PM Lee Hong Ki (FT ISLAND) – I’m Saying ...
- Park Shin Hye-The Day We Fall in Love eonjebuteoye...
- Because I Miss You (OST Heartstrings) - Jung Yong ...
- [Yesung] Geudael mannareo ganeun giren Jangmi hans...
- Geudaereul..deudjyo Written by Lee Sunghwan Credit...
- Timnas Senior Harus Bisa Menciptakan Sejarah Sendiri
- Ravi Murdianto: Kiper Masa Depan Indonesia
- Oktober(51)
- September(100)
- Agustus(50)
- Juni(2)
- April(100)
- Maret(11)
- Februari(50)
- Januari(53)
-
November(202)
- 2012 (206)
- 2011 (53)
About Me
- annisa
- hidup adalah satu mangkuk penuh buah cherry. ada yang manis,ada yang kecut, ada yang hampir busuk. maka kita akan selalu untung-untungan dalam mencomot buah cherry itu. kata orang di amerika sana
Blog Archive
-
▼
2013
(619)
-
▼
November
(202)
- Believe
- Two voice one song
- Connected
- I Wish I Had Her Life Lyrics by Jennifer Waris and...
- To Be a Princess/ To Be a Popstar Lyrics by Jennif...
- Perfect Day Lyrics by Jennifer Waris and Tiffany G...
- Look How High We Can Fly Lyrics by Tiffany Giardina
- Here I Am (Tori Version) Lyrics by Jennifer Waris
- Princess & Popstar Finale Medley Lyrics by Jennif...
- Princesses Just Want to Have Fun Lyrics by Jennif...
- Wish Upon A Star Lyrics song performed by Barbie i...
- How Can I Refuse? Lyrics song performed by Barbie ...
- When We Have Love - Susan Roman Lyrics song perfor...
- Right Here In My Arms: Reunion - Melissa Lyons Lyr...
- Always More - Melissa Lyons Lyrics song performed ...
- The Rat Song - Scott Page-Pagter Lyrics song perfo...
- At The Ball - Susan Roman Lyrics song performed by...
- Right Here In My Arms: Greenhouse - Melissa Lyons ...
- Love Is For Peasants - Andrea Martin Lyrics song p...
- I Need To Know - Melissa Lyons Lyrics song perform...
- A Brand New Shore - Susan Roman Nothing beats a b...
- Right Here In My Arms - Melissa Lyons Lyrics Sun g...
- Here On My Island - Susan Roman Lyrics Ro:Here on ...
- song performed by Barbie in the album Barbie Sings...
- Barbie The Princess And The Pauper Written In Your...
- Barbie The Princess And The Pauper The Cat's Meow ...
- Barbie The Princess And The Pauper I'm On My Way L...
- Barbie The Princess And The Pauper Free Lyrics Oh,...
- Barbie The Princess And The Pauper I Am A Girl Lik...
- If You Love me For Me-Ost. Barbie Princess and the...
- Barbie The Princess And The Pauper Constant Consta...
- 50 Fakta Tentang Keistimewaan Indonesia Di Mata In...
- Mau tau kamu cenderung menggunakan otak kanan atau...
- Di Lepas Pantai Amerika Ada 140.000 Turbin Angin P...
- 5 FAKTA KESUKSESAN
- 5 FAKTA KESUKSESAN
- Bakteri Ini Bisa Menghasilkan Emas 24 Karat loh
- 10 Fakta Menarik Tentang NOKIA
- Cara Mengukur Jarak planet dan Diameter Planet
- Ahli Forensik: Vampir Adalah Salah Tafsir Fenomena...
- Plus Minus Facebook
- FACEBOOK, HALAL ATAU HARAM?
- Masalah Kecerdasan Emosional (EQ) Pada Siswa
- 4 TEKNIK MENGHAFAL SUPER CEPAT
- fungsi otak kanan dan kiri
- IQ EQ SQ ESQ
- 7 kebiasaan yang memperkaya hidup
- tiga pesan yang disampaikan oleh Baginda Rasululla...
- Hewan Baru
- 8 Cara Mengembangkan Otak Kanan
- Populasi singa Afrika Barat dilaporkan tinggal men...
- Ponsel Bisa Menyebabkan Jerawat
- 7 Kisah Teladan Yang Lucu dan Penuh Motivasi
- 5 Hewan Langka Yang Hampir Punah Di Dunia
- Hewan-hewan Terbesar di Muka Bumi
- Al Qur’an Berbicara Tentang Teori Big Bang
- Air jernih dan kotor sama-sama mengandung bakteri
- Hyena hewan paling pintar di dunia ?
- KOPASSUS Pasukan Elite Militer Indonesia Terhebat ...
- tahukah kamu penemu virus komputer pertama kali di...
- Besaran Turunan
- Sifat - Sifat gas mulia (GOL VIII A)
- Lirik Lagu Here I Am (Tori Version) Ost Barbie Pri...
- We’re Gonna Find It – OST Barbie The Castle Diamon...
- I Wish I Had Her Life Tori: Look at her in the spo...
- Lirik Lagu Fatin Shidqia Lubis – Dia Dia Dia Lirik...
- Lirik Percayalah Seandainya dapatku melukiskan isi...
- Lirik Lagu Take My Heart – Soko You can take my he...
- LIRIK LAGU Raisa - Melangkah Dahulu ku bermimpi Ki...
- Tanda tanya
- Question?
- boice di 21.16 lirik lagu jung yong hwa - you’ve ...
- at 12:28 PM Lee Hong Ki (FT ISLAND) – I’m Saying ...
- Park Shin Hye-The Day We Fall in Love eonjebuteoye...
- Because I Miss You (OST Heartstrings) - Jung Yong ...
- [Yesung] Geudael mannareo ganeun giren Jangmi hans...
- Geudaereul..deudjyo Written by Lee Sunghwan Credit...
- Timnas Senior Harus Bisa Menciptakan Sejarah Sendiri
- Ravi Murdianto: Kiper Masa Depan Indonesia
-
▼
November
(202)
0 comments:
Posting Komentar