Sabtu, 26 November 2011
Dalam sepekan, Liga Premier Inggris mampu menampilkan hingga 10 pertandingan. Wajar saja, karena ini bukan pertandingan antar kampung atau liga sebuah negara yang diurus oleh orang-orang penuh muslihat politik — sehingga jumlah peserta liga tidak menentu.

Nah, dari 10 pertandingan pekan ini, saya ingin menyoroti satu partai besar, yaitu Liverpool melawan Manchester City.

Liverpool adalah mantan jawara Liga Premier tahun ’80 hingga ’90-an tetapi sejak itu melempem. Klub ini bahkan tidak lagi masuk daftar empat besar. Di sisi lain, Manchester City sekarang merupakan jagoan baru. Entah pesugihan jenis apa yang mereka lakukan, yang jelas klub ini kini punya kemampuan keuangan tak berbatas dan menjelma menjadi gudang pemain top dunia. Serta memuncaki klasemen saat ini.

Liverpool masih angin-anginan. Kadang menakutkan, kadang menggelikan. Hanya mampu seri 0-0 di kandang sendiri melawan tim penggembira, Swansea City. Namun mampu menggebuk Chelsea 2-1 di kandang lawan.

Meski, penggebukan Chelsea kemarin itu sebetulnya sangat tidak adil. Entah bagaimana caranya Liverpool dibolehkan menurunkan 13 pemain, sementara Chelsea hanya 9. Ditambah lagi ada kejanggalan: Torres dan Meireles kemarin berposisi sebagai pemain belakang, dan menyamar dengan baju biru kebesaran Chelsea pula. Strategi jenius abad ini!

Manchester City? Di Liga Champions, minggu ini mereka memang mengecewakan. Tapi di Liga Premier, mereka masih raja klasemen. Cukup dengan memadukan kinerja Dzeko, Aguero atau Baloteli, Manchester City mampu membuat lini belakang semua tim panas-dingin.

Entah apa jadinya bila Tevez dan Mancini berdamai. Semua tim di Liga tentunya akan melakukan segala cara biar mereka tetap bermusuhan, mengingat kejamnya penyerang-penyerang The Citizens sehingga memaksa penjaga gawang lawan memungut bola dari bawah jaring.

Pertandingan akan berlangsung di Anfield, markas kebesaran Liverpool. Liverpudlian yang terkenal sebagai salah satu massa supporter paling fanatik di Inggris, tentunya ingin melihat Suarez dkk mengulang kemenangan penting seperti hasil yang diperoleh kala melawan Chelsea minggu lalu.

Namun, melihat materi pemain dan kekonsistenan anak-anak City di liga saat ini, harus dikatakan agak berat. Kondisi Jendral Steven Gerrard tidak menentu. Andy Carrol belum mampu membalas harga pembelian 35 juta poundsnya dengan gol-gol yang diharapkan. Tapi, kita jangan pernah meremehkan potensi Anfield, apalagi dengan puluhan ribu Liverpudlian fanatik disana.

Poin penting tambahan: Liverpool tentu mendapat dukungan bukan dari fans asli saja. Pendukung Manchester United, rival sekota Manchester City, pasti akan menyumbang doa ke Anfield.

Meski Liverpool dan Manchester United juga rival abadi, kemenangan Liverpool dari City tentunya akan menjadi kebahagian tersendiri bagi seluruh Mancs yang berharap timnya mampu menyodok posisi Manchester City di puncak klasemen, bukan?

Lalu siapa yang akan menang? Saya bukan peramal ataupun bandar judi kelas kakap yang mampu menentukan hasil suatu pertandingan. Siapapun bisa menang. Tapi demi mencegah kecemburuan sosial, saya berharap besok City terpuruk di lautan massa merah Anfield.

Bukan apa-apa... Tidak seru kalau posisi klasemen terlalu timpang.
***

Muhammad Ihsan S., lebih dikenal sebagai Ichanx, gemar bergiat di dunia maya. Ia sudah menulis dua buku, yaitu Titik Temu Tiga Hati (GagasMedia, 2007) dan Bankir Sesa{a}t (GagasMedia, 2009). Penggemar sepak bola ini juga kerap menulis di http://blog.ichanx.net.

0 comments:

Blog Archive

About Me

Foto Saya
annisa
hidup adalah satu mangkuk penuh buah cherry. ada yang manis,ada yang kecut, ada yang hampir busuk. maka kita akan selalu untung-untungan dalam mencomot buah cherry itu. kata orang di amerika sana
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Share

Share

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail